Selasa, 07 Juni 2016

Seputar Ta'aruf



Bismillah ...

Kekagumanku terhadap para ikhwan yang 'nyunnah' semakin tak terelakkan. Betapa tidak, mereka benar-benar melaksanakan perintah Allah dan meneladani Rasul-Nya secara utuh. Tanpa banyak pertimbangan, tanpa mencari-cari alasan. Mereka pun tidak khawatir akan penilaian orang-orang terhadap dirinya. In lam takun 'alayya ghodobun fala uballi : asalkan Allah tidak marah kepadaku, apapun yang terjadi padaku, aku tidak peduli. Mereka benar-benar berorientasi terhadap kehidupan akhirat, atau mungkin mereka sudah merasakan nikmatnya iman. Seperti kata pepatah, " Iman itu seperti naik pesawat. Semakin tinggi ia terbang, makan akan semakin kecil dia melihat dunia."

Awalnya aku hanya penasaran, karena bagi kami yang awam, mereka terlihat berbeda dari yang lain. Namun semakin aku menelusuri dunia mereka, maka semakin aku dibuat jatuh cinta terhadap agama Allah. Betapa mereka sangat menjaga pandangannya, menjaga pergaulan dengan lawan jenis. Betapa mereka sangat memuliakan wanita. Ma syaa Allah. Perintah Allah itu memberi kemaslahatan, janji yang Allah beri itu menggembirakan, sedangkan ancaman-Nya itu menyelamatkan.

Aku memang suka mengamati kehidupan manusia dari segala aspeknya. Untuk saat ini aku lebih suka mengamati aspek religinya. Sedikit cerita, aku mempunyai teman. Dia seorang akhwat bercadar. Dia seorang yang haus akan ilmu, namun dia tidak kuliah secara formal. Usianya lebih muda satu tahun dariku. Qadarullah, saat ini dia sedang menjalani proses ta'aruf dengan seorang ikhwan yang 'nyunnah' juga. Mereka berjumpa beberapa minggu yang lalu dalam sebuah majelis ilmu. Dari perjumpaan itu, sang ikhwan tertarik untuk melakukan taaruf dengan sang akhwat. Tidak menunggu lama-lama, lalu sang ikhwan mengirim CV Ta'aruf beserta Proposalnya kepada sang akhwat untuk dipelajari. Singkat cerita, di sesi tukar CV, mereka cocok. Akhirnya sang ikhwan meminta izin untuk melakukan nadzhor (melihat calon pasangan) dan menemui wali sang akhwat. Entah diperbolehkan atau tidak (dalam agama), aku diberi tahu isi percakapan mereka dalam sesi tanya jawab. Isinya sungguh ma syaa Allah. Aku kagum dengan sikap dan  jawaban sang ikhwan. Sekali lagi, mereka sangat memuliakan wanita.
Setelah mengamati teman dan merasakannya sendiri, menurutku, bagian paling menarik dari proses ta'aruf adalah di sesi tanya-jawabnya. Karena dari situlah akan terlihat, cocok atau tidaknya mereka. Aku selalu takjub dengan cara Allah mengatur setiap detail perbuatan yang hamba-Nya lakukan di muka bumi ini.
Andai mereka yang masih pacaran mengetahui betapa indahnya proses ta'aruf, betapa nikmatnya menjaga kesucian, menjaga pergaulan. Andai mereka tahu betapa Allah sangat menyayangi kita dengan mengatur segala perbuatan kita sampai di hal yang terkecil sekalipun. Andai mereka tahu bahwa aturan yang Allah buat sesungguhnya adalah untuk menjaga kita, untuk menyelamatkan kita.

Sekali lagi, semakin aku mengenal dunia mereka yang 'nyunnah', semakin aku dibuat jatuh cinta terhadap agama Allah. Bagi sebagian orang, mungkin mereka masih terlihat aneh, atau bahkan ada yang mempertanyakan 'aliran apa?'
Padahal mereka hanya menjalankan perintah Allah dan meneladani Rasul beserta istri-istri beliau.
''Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR. Muslim)
Jangan khawatir menjadi orang yang terasing. Jangan khawatir akan tidak mendapatkan teman. Jangan khawatir tidak diterima di masyarakat, sulit bersosialisasi. Bukankah hidup kita di dunia hanyalah sebagai seorang musafir? Bukankah hidup ini hakikatnya adalah dari Allah dan untuk Allah? Bukankah Allah berjanji, jika kita meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Jikapun teman-teman menjauh, bukankah itu adalah proses seleksi alam. Dari seleksi itu akan tersisa teman mana saja yang benar-benar salih. Jangan terlena dengan banyaknya teman. Bahkan bangkaipun dikerubungi lalat. Ramainya orang-orang disekitar kita tidak pernah bisa menjadi ukuran kemuliaan seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar